6 cara membudidaya tanaman karet


cara menanam merawat pohon karet

Berbisnis karet adalah bisnis yang cukup menggiurkan ini akan memberikan pendapatan yang cukup untuk pengusaha besar atau petani kecil. Tetapi untuk berkebun karet dibutuhkan modal yang tidak sedikit karena bertani karet dibutuhkan lahan yang cukup luas, oleh karena itu hanya petani yang mempunyai tanah yang besar dan pengusaha lah yang biasanya mengelolah bisnis ini, apakah anda berminat untuk bertani karet? sebelumnya silakan mengamati cara pembibitan karet yang akan kita bahas ada 6 cara dasar membudidaya tanaman karet menurut www.agricoputra.com

Cara Menanam dan Merawat Pohon Karet

1. Suhu dan lokasi

Awal yang perlu kita rencanakan adalah tempat kita menanam karet harus ditanam dengan Suhu udara  antara 240C – 280 C dengan Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari memiliki kelembaban tinggi dan kondisi tanah juga harus subur.

2. Persiapan Bibit

Ada yang perlu kita perhatikan sebelum menanam bibit yaitu penyeleksian bibit, bibit sawit yang bagus adalah yang berproduksi tinggi, responsif terhadap stimulasi hasil, tahan terhadap serangan hama dan penyakit daun dan  kulit, serta pemulihan luka kulit yang baik.

3. Penanaman 

Pada tahap penanaman kita harus menggali lubang sedalam 60cm dengan ukuran lubang 50x50. Berikan pupuk  Rock Phospat dan diamkan selama sebulan lalu baru tanam bibit karet yang telah diseleksi.

4. Penyiraman

Penyiraman dilakukan satu minggu sesudah penanaman bibit, pemuslingan juga harus dilakukan untuk memberikan proteksi terhadap bibit karet yang sangat rentan terhadap sinar matahari.

5. Pemupukan

Pada umumnya dosis pupuk tanaman karet dilakukan 2 kali dalam setahun. Pada tanaman karet berumur 6 – 15 tahun dosis pemupukannya adalah 350 gr pupuk cair biotrent lateks hektar per tahun. 

yang suka kenari baca artikel ini

http://toko-lovebird.blogspot.com/2014/12/5-cara-merawat-kenari-gacor.html
http://toko-lovebird.blogspot.com/2015/02/kenari-lizard-burung-kenari-kadal.html

Lebih mengenal Coir Geotextile

Coir Geotextile atau Jaring Sabut kelapa adalah solusi alami yang banyak digunakan untuk mencegah terjadinya erosi atau penuruanan kualitas tanah.  Sebagai produk alami, Coir geotextile adalah produk yang ramah lingkungan.
Penelitian membuktikan bahwa coir geotextile telah memperlihatkan kalau pemakaiannya lebih baik dan banyak disukai dibanding dari bahan goni atau bahan alam lainnya. Hal ini mengacu pada faktor daya tahan, kekukatan, yang lebih bagus serta permukaan bulu kasarnya yang sangat memungkinkan vegetasi mudah tumbuh sehingga ikatan dari tanah menjadi sangat kuat. Coir Geotextile sangat ideal untuk aplikasi di lereng bukit, jalan dan tanggul rel.

Ramah Lingkungan dan Solusi Ekonomis untuk Pencegahan Erosi
Berdasarkan metode pembuatan coir geotextile dapat digolongkan menjadi 2, yaitu tenun dan non tenun dan klasifikasi lanjutny sebagai berikut :

A. Geotextile Woven
  1. Anyaman lubang Sabut dalam dua poros gelombang
  2. Kain tenunan sabut dengan kontruksi loop/simpul
  3. Tas sabut yang dibuat dengan anyaman lateks
B. Geoxtile non woven
  1. gulungan sabut
  2. Kasur Sabut
  3. Jarum sabut kasar
Geotextile Woven

a. Anyaman lubang Sabut dalam dua poros gelombang
Serat Geotekstilcc2cc3
Bentuk ini adalah tersederhana, sabut geotextile diciptakan secara manual tradisional dengan menggunakan teknik menenun 2 poros. Bentuk ini digunakan terutama untuk aplikasi pengendalian erosi. Berbagai variasi dibuat disesuaikan dengan dengan intensitas curah hujan, jenis tanah, dan lereng permukaan. Tiap varietas dapat diidentifikasi berdasarkan berat per m2, dan jenis benang.

b. Kain tenunan sabut dengan kontruksi loop/simpul
cc4
Bentuk ini digunakan untuk aplikasi stabilisasi tanah, jenis ini dijalin dalam gulungan menggunakan teknik tenun loop/simpul.

c. Tas sabut yang dibuat dengan anyaman lateks
Jenis ini biasa difungsikan terutama untuk menghambat erosi dan laut sebagai pengganti batu-batu granit. Dirancang untuk menahan gelombang yang kuat. terbuat dari anyaman tebal dengan bantuan lateks. Kantong-kanting yang dijahit dengan lateks menghadap ke dalam. biasanya berukuran 6 ft x 4 ft.

Geotextile Non Woven
a. Coco log
Coco log 
Berbentuk seperti kayu gelondongan. Coco log  adalah serat sabut tebal yang diisi dengan sabut berbentuk tabung di dalam kelambu. Diameter Coco log bervariasi dari 15 – 50 cm dengan panjang 2-6 meter. Bentuk ini digunakan untuk perlindungan terhadap percikan gelombang dan pengendalian erosi. dr deepak agrawal

b. Kasur Sabut / Coir Blanket
cc6 
Berikut adalah anyaman yang dijahit bersama membentuk sebuah kanting dan kemudian diisi dengan serat sabut.  Ujung-ujingnya dijahit membentuk serat seperti kasur tempat tidur. Ketebalannya bervariasi dari 10 – 25 cm. Bentuk ini digunakan untuk menahan kekuatan gelombang.

c. Jarum sabut kasar
cc5 
Bentuk ini seperti kesed, digunakan untuk kontrol suara, udara dan air, penyaringan, dan isolasi panas, selain itu juga dapat digunakan untuk pengendalian erosi tanah.

Rico: Kartu Undangan Pernikahan